Sabtu, 27 Juni 2020

DISKUSI PENDIDIK SAINS DAN TEKNIK

Diskusi via zoom yang diinisiasi oleh beberapa alumni Prodi Pendidikan Kimia Universitas Negeri Medan a.l. R. Wildaria Silitonga, Neti Hotmariana dan Sun Theo C.L. Ndruru kini telah berkembang sebagai wadah berbagi wawasan tentang riset dan inovasi yang sedang dan telah digeluti selama ini. Peserta diskusi masih dibatasi dengan semangat untuk berbagi wawasan tentang dunia pendidikan dan riset/ inovasi. Ke depan kegiatan ini dapat menghasilkan luaran berupa artikel yang akan dipublikasikan pada majalah, surat kabar maupun jurnal. Kegiatan ini telah berlangsung dan telah menampilkan 3 presenter. 

Presenter pertama adalah Yan Harry A.S. M.Ed yang memaparkan laporan penelitiannya tentang implementasi adopsi teknologi dalam manajemen pendidikan. Penelitiannya mengungkapkan bahwa isu social-cultural dan Frame (pemahaman & interpretasi) para pemakai dalam proses adopsi teknologi perlu diperhatikan, sehingga meminimalisir ketidaksinkronan antara ekpektasi dan realitas. Ketidaksinkronan ini memuculkan konflik, oleh karena itu  pihak-pihak terkait dalam institusi Pendidikan perlu mengeksplorasi frame para pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah. Pada akhirnya terungkap bahwa teknologi dalam manajemen sekolah memang mengandung dua prinsip efektifitas dan efisiensi dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. 

Presentasi kedua adalah dari Dr. Sun Theo CL Ndruru yang memaparkan tentang ekstraksi biopolimer selulosa. Sun Theo yang selama kurun waktu lima (5) tahun terakhir memang fokus menggali topik dan teknik pemroduksi polimer alam (biopolimer) dan implementasinya. Selulosa sebagai material ramah lingkungan dapat diperoleh secara efektif dan efisien menggunakan bantuan gelombang mikro (microwave) yang unggul dibandingkan dengan teknik pemroduksian konvensional yang dilakukan selama ini. Sun Theo menyarankan bahwa topik biopolimer juga bisa menjadi karya inovatif bagi guru maupun peserta didik misalnya dalam tujuan kompetisi karya ilmiah dan inovasi. Dia juga menyebutkan bahwa ketidaktersediaan instrumen dapat disiasati dengan memanfaatkan koneksi pada lembaga riset atau universitas. 

Presentasi ketiga disampaikan oleh R. Wildaria, M.Pd. Wildaria memaparkan penelitiannya tentang Metode Etnopedagogi yg terintegrasi pada mobile learning rancangannya. Momen yang pas 'zaman now' di mana peserta didik tipikal terhadap pemanfaatan smartphone, R. Wildaria telah berhasil meningkatkan daya tarik peserta didik terhadap mata pelajaran Kimia. Mobile learning berbasis isu kearifan lokal yang dikembangkan R. Wildaria bertujuan untuk meningkatkan kemampuan metakognitif siswa dan pada akhirnya meningkatkan hasil belajar mereka. Dalam paparannya Wildaria menjelaskan bahwa kearifan lokal yang ada Indonesia sebenarnya banyak yang menggunakan prinsip ilmu kimia dan melalui etnopedagogi inilah isu tersebut digali dan diungkap secara kontekstual. Kesimpulannya bahwa pendekatan Etnopedagogi dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran sains. Presentasi selanjutnya akan diagendakan Minggu depan, di mana 2 presenter Neti Hotmariana M.Pd dan Helda Panjaitan S.Pd siap memaparkan riset dan inovasinya.


Medan, 28 Juni 2020

Dr. Sun Theo CL Ndruru




Hadir pada diskusi tanggal 27 Juni 2020 Pkl 19.30 - selesai
kiri - kanan
atas : R Wildaria M.Pd; Dr. Sun Theo CL Ndruru; Marlon Sihombing, M.Pd
bawah : Yan Harry AS, M.Ed; Helda Panjaitan, S.Pd dan Neti Hormariana, M.Pd.

POTENSI ALIH FUNGSI TUAK SULING NIAS

 Introduksi Di sekitar tahun 2018 terdapat informasi tentang pelarangan penjualan tuak Nias. Hal ini mengakibatkan masyarakat Nias yang suda...