Berikut ini beberapa alasan yang menjadi latar belakang pemilihan bahan untuk penelitian disertasi saya, antara lain sebagai berikut:
Alasan pemilihan kulit buah kakao
- Indonesia merupakan penghasil kakao terbesar ketiga di dunia, setelah Ghana dan Pantai Gading.
- Pemanfaatan kakao terbatas pada daging buah dan bijinya saja.
- Limbah kulit buah kakao (pod husk kakao) belum termanfaatkan dengan maksimal.
- Kakao, daerah asal peneliti, merupakan komoditi unggulan setelah karet dan kopra.
Alasan pemilihan selulosa dari bahan alam.
- Melimpah di alam.
- Mudah dan murah jika diisolasi dari bahan alam.
- Biokompatibel.
- Bio-renewable.
- Ramah lingkungan, dapat terdegradasi di alam (biodegradasi).
- Dapat dimodifikasi dengan mudah, karena berat molekul yang rendah dibandingkan selulosa komersial.
- Termoplastik.
- Memiliki ketahanan panas yang baik.
- Memiliki ketahanan mekanik yang baik.
Alasan pemilihan turunan selulosa: metil selulosa.
- Karakteristik yang mudah dan dapat dibuat dalam bentuk film tipis, sehingga berpeluang sebagai polimer host untuk matriks membran elektrolit.
- Telah banyak dilaporkan metode sintesis yang murah dan mudah, menggunakan metil iodida (CH3I) dan DMS (dimetil sulfat).
- Metil selulosa bersifat termoplastik, dapat larut dalam air (DS ~ 1,4 s.d 2,0) dan pelarut organik lainnya (DS ~ 2,0 ke atas).
Alasan Cairan Ion sebagai agen pengisolasi selulosa dari
bahan alam dan media pelarut dlam mensintesis metil selulosa (KEBAHARUAN).
- Lebih ramah lingkungan.
- Dapat diperoleh dan digunakan ulang (reuseable).
- Sintesis cairan ion mudah dan murah.
- Peluang dekonstruksi lignoselulosa oleh cairan ion dipengaruhi oleh kation dan anion yang dapat mengganggu ikatan antara lignin dan selulosa.
- Berhubungan dengan metode baru yang mengembangkan mekanisme sintesis metil selulosa, belum banyak dilaporkan penggunaan cairan ion turunan imidazolium, sementara peluang cairan ion sangat besar, karena beberapa laporan menyebutkan bahwa selulosa dapat larut dalam pelarut cairan ion, semisal BMImCl, AMImCl dan EMIMAc.
KEBAHARUAN DALAM PENELITIAN
DISERTASI
- Penggunaan cairan ion dengan metode MAOS dalam isolasi (ekstraksi) selulosa dari bahan alam (kulit buah kakao, KBK, pod husk kakao (Theobroma cacao L.)
- Penggunaan cairan ion dengan metode MAOS dalam sintesis turunan selulosa (eter selulosa, Metil Selulosa).
- Penggunaan cairan ion sebagai plasticizer dalam membran elektrolit polimer berbahan dasar metil selulosa.
- Metil selulosa (methylcellulose, MC)sendiri tidak pernah dilaporkan menjadi host polimer tunggal dalam membran elektrolit polimer, akan tetapi berdasarkan literatur MC hanya berperan sebagai agen blend untuk host polimer utama pada membran elektrolit polimer.
- Metil selulosa yang terplastisasi cairan ion merupakan agenda utama berkaitan kebaharuan penelitian disertasi ini.
Secara
konvensional, isolasi selulosa terdiri dari dua tahap penting, yaitu perlakuan
alkali (NaOH/KOH) dan proses bleaching
(agen bleaching: NaClO/NaOCl2).
Perlakuan alkali bertujuan melepaskan ikatan antara
lignin dan holoselulosa, sehingga diperoleh lignin, hemiselulosa dan selulosa.
Proses alkali menggunakan basa kuat seperti NaOH dan KOH membutuhkan penetralan
pH terhadap produk yang terlah diekstrak tersebut. Proses penyaringan
selanjutnya diikuti oleh proses pencucian dengan air terdistilasi berlebihan,
kemudian menggunakan asam asetat dalam menetralkan produk ekstraksi.
Selanjutnya dibilas dengan etanol. Produk ini biasanya disebut dengan
holoselulosa. Holoselulosa sendiri terdiri dari hemiselulosa dan selulosa.
Proses bleaching
selanjutnya dilakukan agar hemiselulosa dapat terikat dan terpisah dengan
selulosa yang dikehendaki, selain menyebabkan produk menjadi lebih cerah
(putih). Agen bleaching yang digunakan biasanya NaOCl2 6% yang biasanya ditambahkan
lagi dengan NaOH untuk meyakinkan pemutusan lignin terjadi secara sempurna.
Biasanya produk hasil bleachig
tersebut diasamkan kembali menggunakan asam asetat agar keadaan produk kembali
netral.
Proses isolasi
selulosa memakan durasi 4-6 jam untuk perlakuan alkali sedangkan proses bleaching hingga produk sebelum
dikeringkan memakan waktu 1-2 jam.
Metode baru yang
dikembangkan dalam penelitian ini terutama terletak pada penggunaan cairan ion
untuk menggantikan perlakuan alkali, sehingga basa alkali yang tidak ramah
lingkungan dapat ditekan penggunaannya. Selain itu, penggunaan dari pemanasan
gelombang mikro yang bersesuaian dengan karakter dipole cairan ion dapat
mengefisienkan waktu, sehingga proses ekstraksi selulosa dapat dilakukan dengan
rentang di bawah 1 jam (dalam penelitian ini interval 10-60 menit). Selain itu,
cairan ion dapat diperoleh ulang (recovery).
Proses penetralan pH-pun tidak perlu dilakukan, sehingga menghemat waktu dalam
melaksanakan proses delignifikasi kulit buah lignoselulosa dari kulit buah
kakao.
Untuk mengetahui apakah selulosa telah
berhasil diisolasi dari bahan alam, maka dilakukan analisis FTIR untuk
megetahui gugus-gugus penting yang berhasil terekspos dari selulosa hasil
isolasi tersebut.